Cara Tepat Menggunakan Kalender Ovulasi

Ilustrasi kalender ovulasi

Kalender ovulasi atau masa subur biasa digunakan oleh para wanita untuk mengetahui kapan waktu terjadinya ovulasi dan masa subur. Peluang mendapatkan kehamilan pun akan lebih besar. Hal ini dikarenakan, masa subur tergantung dari panjang siklus haid.  

Dengan menggunakan kalender ovulasi yang akurat, Anda pun dapat menjalani aktivitas yang lebih produktif.

Pengertian Ovulasi

Ovulasi merupakan periode dalam siklus menstruasi wanita saat telur yang telah matang dilepaskan dari ovarium dan berpindah pada tuba fallopi. Telur akan menunggu untuk dibuahi atau difertilisasi. Namun, jika tidak dibuahi, maka telur akan terurai dan lapisan rahim pun akan luruh selama periode menstruasi berlangsung.

Umumnya, siklus menstruasi yang dialami wanita tidaklah sama dan masa subur pun berbeda-beda. Seorang wanita bisa memiliki masa subur hingga 6 hari, tetapi ovulasi hanya terjadi sekali dan dapat bertahan 12 hingga 28 jam.

Biasanya, masa paling subur yang dialami wanita berada di tiga hari menjelang ovulasi dan juga termasuk hari ovulasi.

Ketika ovulasi, tubuh akan menunjukkan beberapa tanda, sepert:

  • Keluar cairan vagina yang warnanya cenderung jernih dan elastis seperti putih telur
  • Nyeri pada payudara, panggul, atau perut
  • Perut terasa kembung
  • Suhu tubuh di pagi hari bisa naik sekitar 1/2 sampai dengan 1°C jika diukur termometer.
  • Gairah seksual meningkat

Cara Menggunakan Kalender Ovulasi

Terdapat beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menggunakan kalender ovulasi atau masa subur wanita, yaitu:

  1. Anda perlu mencatat siklus menstruasi di kalender kurang lebih selama 8-12 bulan berturut-turut. Hal ini berguna untuk mengetahui perkiraan waktu masa paling subur. Hari pertama terjadinya menstruasi Anda dihitung sebagai hari pertama siklus. 
  2. Anda juga perlu mencatat jumlah hari menstruasi pada setiap bulan. Hal ini dikarenakan, biasanya jumlah durasi siklus menstruasi dapat berbeda setiap bulannya. Umumnya, satu siklus menstruasi dapat berlangsung hingga 28 hari, tetapi bisa juga 21-25 hari.  
  3. Langka selanjutnya, hitung siklus terpanjang dan terpendek ketika menstruasi. Misalnya, siklus menstruasi Anda ialah 28-30 hari, yang dimulai dari tanggal 1. Artinya, siklus terpanjang 30 hari dan siklus terpendek 28 hari. 
  4. Selanjutnya, Anda kurangi 18 hari dari total jumlah siklus terpendek. Misalnya, 28-18 = 10 hari.
  5. Kemudian, tambahkan hasil tersebut dengan 10 hari pertama siklus menstruasi selanjutnya. Hari pertama siklus selanjutnya ialah tanggal 29 dan ditambah 10 hari = tanggal 8.
  6. Hasil tersebut ditandai di kalender, yang mana tanggal 8 merupakan hari pertama masa subur.
  7. Setelah itu, kurangi 11 dari jumlah hari dalam siklus terpanjang, 30 – 11 = 19.
  8. Hasil tersebut ditambahkan pada hari pertama siklus menstruasi selanjutnya, yaitu tanggal 1 + 19 = tanggal 20
  9. Kemudian, hasil tersebut ditandai di kalender, yang mana merupakan hari terakhir masa subur Anda.

Berdasarkan contoh kalender ovulasi atau masa subur di atas, maka masa subur yang dialami ialah tanggal 8 hingga 20.

Leave a Reply

Your email address will not be published.